Tren Pemakaian Solar Panel di Indonesia
Penggunaan solar panel di Indonesia semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Selain sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, penggunaan solar panel juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil yang semakin mahal dan terbatas.
Pada tahun 2020, pemerintah Indonesia menargetkan untuk memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 6,5 GW, yang terdiri dari 2,5 GW kapasitas PLTS di atap dan 4 GW kapasitas PLTS skala besar. Target ini diharapkan dapat tercapai pada tahun 2025.
Beberapa peraturan yang mengatur penggunaan solar panel di Indonesia antara lain:
1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Pemanfaatan Energi Surya untuk Pembangunan Berkelanjutan.
2. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2019 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang mencakup persyaratan penggunaan energi baru dan terbarukan seperti solar panel pada proyek pembangkit listrik.
4. Penggunaan solar panel juga diincentivasi melalui program penjualan listrik dari PLTS ke PLN dengan harga yang lebih menguntungkan bagi pemilik solar panel, serta pemberian insentif pajak oleh pemerintah bagi instalasi solar panel pada rumah tangga atau gedung komersial.
Namun, kendala yang masih dihadapi dalam penggunaan solar panel di Indonesia antara lain perizinan yang rumit, harga peralatan yang masih relatif tinggi, serta kurangnya pemahaman dan dukungan dari masyarakat terhadap penggunaan energi baru dan terbarukan.
Pada tahun 2020, pemerintah Indonesia menargetkan untuk memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 6,5 GW, yang terdiri dari 2,5 GW kapasitas PLTS di atap dan 4 GW kapasitas PLTS skala besar. Target ini diharapkan dapat tercapai pada tahun 2025.
Beberapa peraturan yang mengatur penggunaan solar panel di Indonesia antara lain:
1. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Pemanfaatan Energi Surya untuk Pembangunan Berkelanjutan.
2. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2019 tentang Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
3. Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang mencakup persyaratan penggunaan energi baru dan terbarukan seperti solar panel pada proyek pembangkit listrik.
4. Penggunaan solar panel juga diincentivasi melalui program penjualan listrik dari PLTS ke PLN dengan harga yang lebih menguntungkan bagi pemilik solar panel, serta pemberian insentif pajak oleh pemerintah bagi instalasi solar panel pada rumah tangga atau gedung komersial.
Namun, kendala yang masih dihadapi dalam penggunaan solar panel di Indonesia antara lain perizinan yang rumit, harga peralatan yang masih relatif tinggi, serta kurangnya pemahaman dan dukungan dari masyarakat terhadap penggunaan energi baru dan terbarukan.
